Dalam penanaman cabai,sering kali kita menemui banyak kendala semasa dalam perawatan.maka tak heran untuk bercocok tanam cabai dibutuhkan modal yang lumayan.terutama pada tanaman cabai merah atau cabai keriting panjang.
Salah satu kendala yang paling sering ditemukan dan bisa menimbulkan gagal panen adalah keriting daun pada cabai.
keriting daun pada cabai umumnya disebabkan oleh serangan kutu kutan dan tungau daun.jika kita terlambat membasmi kutu atau tungau daun,akan menyebabkan keriting daun.jika sudah terserang kutu daun,cabai akan menunjukan gejala daun atas atau daun pucuk akan keriting.dan pertumbuhanya akan terhambat bahkan tidak bertumbuh lagi.dan jika berbuah buahnya akan sedikit,besar tapi pendek.
Penyakit keriting daun yang disebabkan kutu dan tungau daun paling sering menyerang jenis cabai keriting atau cabai merah panjang.dan serangan terhadap jenis cabai rawit biasanya lebih rendah.walaupun di beberapa musim kadang semua jenis cabai bisa terserang parah.
Jadi bagaimana mengatasi penyakit keriting daun pada tanaman cabai ? perlu di pahami..tanaman cabai yang sudah terserang penyakit keriting daun yang disebabkan kutu dan tungau daun tidak bisa di obati atau di atasi.tetapi hanya bisa di cegah !! tetapi di beberapa kasus, penyakit yang disebabkan tungau daun bisa disembuhkan.dan yang disebabkan kutu daun jarang sekali bisa disembuhkan bahkan tak bisa.
Jika kita meyemprotkan insektisida bukan berarti bisa mengobati cabai keriting,tapi hanya untuk pencegahan.jadi jangan salah tanggap dengan insektisida ya ...sebagian orang menyebutnya sebagai obat dan pemula beranggapan itu bisa mengobati.ya itu salah...insektisida hanya bisa mencegah.
Tapi saya tidak tahu ya,mana tau jaman sekarang sudah ada pestisida yang mampu mengobati.teman-teman petani kalau ada yang tau coba tinggalkan komentar pestisida yang bisa mengobati.
Berikut dibawah ini insektisida paling ampuh untuk mencegah dan membasmi kutu daun pada tanaman cabai :
Abamectin / Abamektin
Insektisida berbahan abamektin berasal dari insektisida golongan 6 (enam) yaitu Avermektin/Milbemisin.insektisida ini lebih dominan membasmi kutu daun pada semua tanaman.contoh merk dagang abamektin adalah : Abacel,Abacus,Abamax,Demolish,Starmek,Lambada,DKmektin,Stadium,Numectin,Sidamec,Asmec,
Dobelmectin,Sagripas,Sagripower,Andromeda,Promectin dan lainya.
Tanyakan toko pertanian terdekat insektisida berbahan aktif abamektin,karena setiap daerah beda beda penyebaran merk dagang insektisida.jadi cukup tanyakan insektisida berbahan abamektin.
Jangan mencampur insekitisida abamectin dengan insektisida dari golongan 6 (avermektin/Milbemisin) karena memiliki cara kerja yang sama.contoh : Emamektin benzoat,
Lepimektin, Milbemektin.
Cek harga Abamektin Disini
Imidaklorpid
Insektisida berbahan aktif imidakloprid berasal dari insektisida golongan 4A (neonikotinoid) dan satu golongan dengan insektisida berbahan aktif : Asetamiprid, Klotianidin, Dinotefuran, Nitenpiram, Tiakloprid,
Tiametoxam.
Contoh merk dagang berbahan aktif Imidakloprid adalah : Counter,Confidor,Besvidor,Movento,Trizin,Vendor,Lancer Gold,Lanidor,Sarador,Imidor,Winder,Avidor,Providor,Gauchodan lainya.
Cek harga Imidakloprid Disini
Diafentiuron
Diafentiuron pada dasarnya disebut sebagai akarisida,yaitu pestisida dengan target tungau daun.tetapi walaupun bahan aktif diafentiuron masuk kedalam akarisida,masih tetap bisa membasmi beberapa kutu daun selain tungau daun.
Akarisida berbahan aktif diafentiuron berasal dari golongan 12A,contoh akarisida/insektisida dengean bahan aktif diafentiuron adalah : Pegassus,Magnitude,Tripas Plus,Alcan,Paramount,Agus,Dothiuron.bahan aktif ini sangat sedikit merk dagangnya yang beredar di indonesia.
Insektisida ini memiliki cara kerja yang sama dengan insektisida golongan 12B,12C dan 12D.yaitu insektisida berbahan aktif : Azosiklotin, Siheksatin,
Fenbutatin oksid,propargit dan Tetradifon.
Cek harga Diafentiuron Disini.
Ketiga insektisida diatas,pada umumnya lebih dominan untuk membasmi kutu daun tungau daun.kita juga bisa menggunakan insektisida yang satu golongan dengan ketiga insektisida diatas.namun ada baiknya tidak mencampur insektisida dalam satu golongan.untuk harga,insektisida diatas memiliki harga yang masih terjangkau...tidak mahal dan tidak terlalu murah.
Selain insektisida diatas,masih banyak insektisida lain yang bisa membasmi atau mencegah kutu daun,seperti :
- insektisida dari golongan piretrin/piretroid seperti : Delta Metrin,Beta silfutrin,Lamdasihalotrin,Fenvaleran dan lainnya.
- insektisida dari golongan Organofosfat seperti : Dimetoat,Metidation,Profenofos,malation dan lain lain
- insektisida bahan aktif Klorfenapir
- Insektisida/akarisida Piridaben
- insektisida bahan aktif Pimetrozin
- insektisida bahan aktif Buprofezin
- dll
Untuk cara penyemprotan insektisida pembasmi kutu daun bisa dilakukan bergantian,dan jangan terus menerus menggunakan bahan aktif yang sama atau dalam satu golongan untuk mencegah resistensi atau kekebalan hama.
Contoh cara pergantian penyemprotan insektisida :
- Minggu pertama gunakan Abamektin
- Minggu ke dua gunakan Imidakloprid
- Minggu ke tiga gunakan Diafentiuron
- Minggu ke empat gunakan Klorfenapir
- Minggu ke lima gunakan Imidakloprid
- Minggu ke tujuh gunakan Piridaben,
- Minggu ke delapan gunakan Lamdasihalotrin
- Minggu ke sembilan gunakan Abamektin
- Minggu ke sepuluh gunakan Diafentiuron
- dst....
Yang terpenting adalah tidak menyemprotkan insektisida bahan aktif yang sama setiap penyemprotan,perlu diselingi dengan bahan aktif lainya.atau bisa juga hanya menggunakan tiga bahan aktif seperti abamektin,imidakloprid dan diafentiuron.yang pasti tidak disarankan menggunakan satu bahan aktif terus menerus.
Penyemprotan rutin sangat dianjurkan dari awal tanam sampai akhir panen.dengan dosis tepat dan sesuai dosis kemasan akan lebih menghemat biaya dan modal.
Penting :
- Gunakan dosis sesuai dosis yang tertera di kemasan,tidak dianjurkan menggunakan takaran yang ditebak-tebak.kekurangan dosis menyebabkan insektisida tidak efektif dan overdosis menyebabkan modal membengkak dan sebagian tanaman tidak tahan dengan beberapa insektisida jika overdosis.
- Cuci sprayer sesudah digunakan.
- Gunakan Masker pernafasan.
- Tidak rutin melakukan penyemprotan akan mendatangkan hama kembali ke tanaman.