Artikel ini membahas tentang membasmi lalat buah dengan insektisida,dimana kadang dengan cara organik dan perangkap tidak lagi terbendung serangan lalat buah.lalat buah biasa menyerang tanaman pada bagian buah,sehingga kita bisa gagal panen.dimana tujuan kita bertani adalah untuk mendapatkan buahnya dan segera menjulnya.
Umumnya Lalat buah banyak meneyerang tanaman yang memiliki buah yang mengandung cairan banyak atau kulitnya tidak keras atau lembek.tapi di daerah tertentu lalat buah banyak juga menyerang buah berkulit keras seperti buah labu dan lainnya.
Yang kita bahas disini adalah untuk lalat buah untuk semua tanaman,walaupun ada yang mengatakan lalat buahnya berbeda setiap tanaman tapi dilapangan yang digunakan insektisida yang sama.
Sebelum kita membahas insektisidanya,baiknya kita pahami siklus hidup lalat buah,yaitu mulai dari : Lalat buah dewasa - Telur - Larva - Pupa - menetas menjadi lalat buah dan mengulangi siklus tersebut untuk berkembang biak.
Jadi yang perlu di perhatikan adalah jangan hanya menggunakan insektisida pembasmi lalat buahnya saja,tapi campurkan atau mix dengan insektisida membasi telur,larva dan pupa.agar lalat buah dan telur dan larvanya bisa musnah semua dan di areal pertanian telur dan lalat buah tidak ada lagi.jadi siklusnya bisa berhenti.
Misalnya untuk membasmi lalat buah saja bisa gunakan bahan aktif profenos dan sipermetrin,untuk membasmi telur larva dan pupanya bisa tambahkan bahan aktif spinosad atau segolonganya seperti spinetoram.ketiga insektisida tersebut di semprotkan bersamaan merata ke tanaman.
Dan untuk penyemprotan selanjutnya gunakan insektisida dengan berbahan aktif yang berbeda dan beda golongan dan cara kerja untuk menghindari resisten atau kekebalan lalat buah.
Jika tidak mengerti tentang golongan dan cara kerja bahan aktif insektisida bisa tanyakan toko pertanian terdekat.dan biasanya setiap kemasan insektisida selalu tertera golongan bahan aktif yang terkandung di dalam kemasan.
Misalnya seperti insektisida Curacorn 500 EC produk syngenta dengan bahan aktif Profenofos,di kemasan ada tertulis "GRUP 1B Insektisida".dimana grup 1B adalah golongan Organofosfat dengan cara kerja : menghambat AChE (acetylcholinesterase), menyebabkan hyperexcitation. AChE adalah enzim yang mengakhiri aksi rangsang neurotransmiter asetilkolin pada sinapsis saraf.
Di keterangan di bawah profenofos berada di golongan organofosfat dengan kode cara kerja 1B sesuai dengan yang tertera di kemasan curacron dari produk syngenta.jadi kita bisa mencampurnya atau mix dengan insektisida dengan "Kode cara kerja "yang berbeda.misalnya kode cara kerja 1B di mix dengan 3A yaitu golongan organofosfat dan piretrin sehingga menghasilkan campuran insektisida yang kuat dengan cara kerja double.
Yang perlu di hindari adalah pencampuran atau mix insektisida dengan kode cara kerja yang sama,misalnya jangan mencampur insektisida 1A dan 1B karena cara kerja mereka sama.tapi campur 1A dengan 4A misalnya.atau dengan insektisida kode cara kerja berbeda.
Dan untuk penyemprotan selanjutnya juga jangan gunakan insektisida yang berbahan aktif sama dengan insektisida sebelumnya,selalu gunakan insektisida dengan golongan yang berbeda untuk menghindari kekebalan lalat buah dan untuk mendapatkan cara kerja insektisida lebih dari satu.
Untuk selengkapnya bisa lihat keterangan di bawah ini tentang golongan dan kode cara kerja insektisida :
Kode Cara Kerja 1A Golongan Karbamat
Meliputi bahan aktif : Alankarb, Aldikarb, Bendiokarb, Benfurakarb, Butokarboksim, Butoksikarboksim, Karbaril, Karbofuran, Karbosulfan, Etiofenkarb, Fenobukarb, Formetanat, Furatiokarb, Isoprokarb, Metiokarb, Metomil, Metolkarb, Oksamil, Pirimikarb, Propoksur, Tiodikarb, Tiofanoks, Triazamat, Trimetakarb, XMC, Silikarb.
Kode Cara Kerja 1B Golongan Organofosfat
Meliputi bahan aktif : Asefat, Azametifos, Azinfos-etil, Azinfosmetil, Kadusafos, Koretoksifos, Klorfenvinfos, Klormefos, Klorpirifos, Klorpirifos-metil, Koumafos, Sianofos, Demeton-S-metil, Diazinon, Diklorfos/ DDVP, Dikrotofos , Dimetoat, Dimetilvinfos, Disulfoton, EPN, Etion, Etoprofos, Famfur, Fenamifos, Fenitrotion, Fention, Fostiazat, Heptenofos, Imisiafos, Isofenfos, Isoprofil O- (metoksiaminotio-fosforil) salisilat, Isoksation, Malation, Mekarbam, Metamidofos, Metidation, Mevinfos, Monokrotofos, Naled, Ometoat, Oksidemeton-metil, Paration, Paration-metil, Fentoat, Forat, Fosalon, Fosmet, Fosfamidon, Foksim, Pirimifos- metil, Profenofos, Propetamfos, Protiofos, Firaklofos, Firidafention, Kuinalfos, Sulfotep, Tebupirimfos, Temefos, Terbufos, Tetraklorvinfos, Tiometon,Triazofos, Triklorfon, Vamidotion.
Cara kerja 1A dan 1B sama yaitu : Menghambat AChE (acetylcholinesterase), menyebabkan hyperexcitation. AChE adalah enzim yang mengakhiri aksi rangsang neurotransmiter asetilkolin pada sinapsis saraf.
Kode cara kerja 7A golongan ZPT, meliputi bahan aktif : Hidropren, Kinopren, Metopren
Kode cara kerja 7B golongan Fenoksikarb, meliputi bahan aktif : Fenoksikarb
Kode cara kerja 7C golongan Piriproksifen,meliputi bahan aktif : Piriproksifen
Cara kerja 7A,7B dan 7C adalah sama,yaitu : Diterapkan di prametamorfik instar. Senyawa ini mengganggu dan mencegah metamorfosis.
Kode cara kerja 8A golongan Alkil Halida,meliputi bahan aktif : Metil bromida and other alkil halid
Kode cara kerja 8B golongan Kloropikrin,meliputi bahan aktif :Kloropicrin
Kode cara kerja 8C golongan Sulfuril fluorid,meliputi bahan aktif Sulfuril fluorid
Kode cara kerja 8D golongan Boraks,meliputi bahan aktif Borax
Kode cara kerja 8E golongan Tartar Emetik,meliputi bahan aktif Tartar Emetik
Cara kerja golongan 8A - 8E adalah sama,yaitu Menghambat pembentukan sel, hanya mekanismenya belum diketahui.
Kode cara kerja 9A golongan Pimetrozin,meliputi bahan aktif Pimetrozin
Kode cara kerja 9B golongan Flonikamid,meliputi bahan aktif Flonikamid
Cara kerja golongan 9A dan 9B adalah sama,yaitu : Menyebabkan penghambatan makan, selektif pada kutuputih dan kutudaun.
Kode cara kerja 10A golongan Klofentezin, Heksitiazok, Diflovidazin.meliputi bahan aktif : Klofentezin, Heksitiazok, Diflovidazin
Kode cara kerja 10B golongan Etoksazol,meliputi bahan aktif Etoksazol
Cara kerja golongan 10A dan 10B adalah sama,yaitu Menghambat pertumbuhan tungau
Kode cara kerja 11 golongan Bacillus thuringiensis atau Bacillus sphaericus
meliputi bahan aktif Bacillus thuringiensis subsp. israelensis Bacillus sphaericus Bacillus thuringiensis subsp. aizawai Bacillus thuringiensis subsp. kurstaki Bacillus thuringiensis subsp. tenebrionis Bt crop proteins: Cry1Ab, Cry1Ac, Cry1Fa, Cry2Ab, mCry3A, Cry3Ab, Cry3Bb, Cry34/35Ab1
Cara kerja golongan 11 adalah Racun protein yang mengikat pada reseptor pada membran saluran pencernaan tengah dan mendorong pembentukan pori-pori, mengakibatkan ketidakseimbangan ion dan septicaemia.
Kode cara kerja 12A golongan Diafentiuron,meliputi bahan aktif Diafentiuron
Kode cara kerja 12B golongan Organotin mitisid,meiputi bahan aktif Azosiklotin, Siheksatin, Fenbutatin oksid
Kode cara kerja 12C golongan Propargit,meliputi bahan aktif Propargit
Kode cara kerja 12D golongan Tetradifon,meliputi bahan aktif Tetradifon
Cara kerja golongan 12A,12B dan 12C adalah sama,yaitu : Menghambat enzim yang mensintesis ATP pada mitokondria.
Kode cara kerja 13 golongan Klorfenapir, DNOC, Sulfuramid,meliputi bahan aktif Klorfenapir, DNOC, Sulfuramid
Cara kerja golongan 13 adalah Gangguan pada gradien proton, sirkuit gradien proton (disebut : protonofores) yang pendek pada mitokondria sehingga ATP tidak dapat disintesis.
Kode cara kerja 14 golongan Nereistoksin analog,meliputi bahan aktif : Bensultap, Kartap hidroklorid, Tiosiklam, Tiosultap-sodium
Cara kerja golongan 14 adalah Memblokir saluran ion nAChR, sehingga blok sistem saraf dan kelumpuhan. Asetilkolin adalah excitatory neurotransmitter (penghubung) utama dalam sistem saraf serangga pusat.
Kode cara kerja 15 golongan Benzoilurea,meliputi bahan aktif Bistrifluron, Klorfluazuron, Diflubenzuron, Flusikloksuron, Flufenoksuron, Heksaflumuron, Lufenuron, Novaluron, Noviflumuron, Teflubenzuron, Triflumuron.
Cara kerja golongan 15 adalah Menghambat biosintesis kitin
Kode cara kerja 16 golongan Buprofezin,meliputi bahan aktif Buprofezin
Cara kerja golongan 16 adalah Menghambat biosintesis kitin pada beberapa serangga khususnya kutuputih.
Kode cara kerja 17 golongan Siromazin,meliputi bahan aktif siromazin
Cara kerja golongan 17 adalah Merontokkan kutikula saat proses pergantian kulit serangga.
Kode cara kerja 18 golongan Diasilhidrazin,meliputi bahan aktif Kromafenozid, Halofenozid, Metoksifenozid, Tebufenozid.
Cara kerja golongan 18 adalah Meniru hormon ganti kulit (ekdison) menginduksi kutikula serangga dewasa agar rontok sebelum waktunya
Kode cara kerja 19 golongan Amitraz,meliputi bahan aktif Amitraz
Cara kerja golongan 19 adalah Mengaktifkan reseptor oktopamin, mengarah ke hyperexcitation (rekasi saraf berlebihan) . Oktopamin adalah hormon pada serangga yang menyerupai adrenalin, seperti neurohormon untuk pertahanan diri atau untuk terbang.
Kode cara kerja 20A golongan Hidrametilnon,meliputi bahan aktif Hidrametilnon
Kode cara kerja 20B golongan Asequinosil,meliputi bahan aktif Asequinosil
Kode cara kerja 20C golongan Fluacripirim,meliputi bahan aktif Fluacripirim
Cara kerja golongan 20A,20B dan 20C adalah Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel.
Kode cara kerja 21A golongan METI akarisida dan Insektisida,meliputi bahan aktif Fenazakuin, Fenpiroksimat, Pirimidifen, Piridaben,Tebufenpirad, Tolfenpirad.
Kode cara kerja 21B golongan Rotenon,meliputi bahan aktif Rotenon (derris)
Cara kerja golongan 21A dan 21B adalah Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel
Kode cara kerja 22A golongan Indoksakarb,meliputi bahan aktif Indoksakarb
kode cara kerja 22B golongan Metaflumizon,meliputi bahan aktif Metaflumizon
Cara kerja golongan 22A dan golongan 22B adalah Memblokir saluran natrium, menyebabkan pemadaman sistem saraf dan kelumpuhan. Saluran natrium yang terlibat dalam penyebaran potensial aksi di sepanjang akson saraf.
Kode cara kerja 23 golongan Asam Tetronik dan Asam Tetramik,meliputi bahan aktif Spirodiklofen, Spiromesifen, Spirotetramat.
Cara kerja golongan 23 adalah Menghambat kerja asetil koenzim A karboksilase untuk mensintesis lipid yang merupakan langkah pertama dalam biosintesis lipid, sehingga menyebabkan kematian serangga.
Kode cara kerja 24A golongan Fosfin,meliputi bahan aktif Aluminium fosfid, Kalsium fosfid, Fosfine, Zinc fosfid.
Kode cara kerja 24B golongan sianida,meliputi bahan aktif sianida.
Cara kerja golongan 24A dan 24B adalah Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel.
Kode cara kerja 25 golongan Turunan Beta-Ketonitril,meliputi bahan aktif Sienopirafen, Siflumetofen.
Cara kerja golongan 25 adalah Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel.
Kode cara kerja 26 golongan Diamida,meliputi bahan aktif Chlorantraniliprole, Cyantraniliprole, Flubendiamide.
Cara kerja golongan 26 adalah Aktifnya otot reseptor rianodin, menyebabkan kontraksi dan kelumpuhan. Reseptor rianodin berperan melepaskan kalsium ke dalam sitoplasma dari sel intraseluler.
Sekedar masukan,sesuai pengalaman pribadi.berikut insektisida sesuai targetnya pada umumnya:
- Karbamat (1A) dan Organofosfat (1B) memiliki target spektrum luas,seperti serangga,kutu-kutuan dan ulat ( dan ulat)
- 2A dan 2B memiliki target serangga dkk
- 3A dan 3B umumnya target ulat dan serangga
- 4A dan 4B berspektrum luas,bisa untuk semua hama
- 5 umunya target ulat ulatan
- 6 berspektrum luas,bisa kutu kutan,ulat,telur dll
- 9A dan 9B lebih fokus ke kutu kutuan
- 12ABCD lebih fokus ke kutu daun dan tungau daun
- 14 target ulat-ulatan dan telur serangga
- 15 target ulat atau larva dan pupa
- dll