Sabtu, 31 Oktober 2020

Begini Cara Kami Petani Hidup Hemat Sederhana Berkecukupan dan Menghadapi Pandemi Covid 19


    PETANI itulah professi kami,tinggal jauh di pedalaman atau di desa terpencil.setiap hari kami kelihatan berpenampilan kusam dan kami tinggal dirumah yang sederhana,kecil dan kelihatan jelek.terkadang kami memakai baju celana yang koyak dan sangat jorok.kadang akan terlihat seorang orang tua yang kulitnya keriput dan berbaju lusuh.ada juga pemandangan cewek atau cowok yang sebenarnya ganteng atau cantik tapi kotor dan berbaju lusuh.kenderaan kami hanya kenderaan jelek dan keluaran lama.sampai kapan pun kami tidak pernah kelihatan bersih,rapi,dan keren.

   Tapi ketahuilah sob :) kami Petani memang selalu seperti itu.tidak akan mungkin seorang petani memakai jas dan kebaya ke ladang karena bakalan kotor.gampangnya kami adalah petani,bagaimana professi kami..kami sesuaikan dengan penampilan yang sesuai.walaupun ada yang sok kwkwkwkkwkw.
tanpa kami kalian yang dikota tidak akan makan.walaupun ada peternakan dan pertanian hidroponik dikota mereka juga Petani :) bedanya mereka petani modern tapi tidak akan bisa mensuplai kebutuhan pangan diseluruh indonesia.sebenarnya ini adalah tindakan saling,saling membutuhkan.kalau tidak ada kalian yang dikota siapa yang akan membeli hasil panen kami.kita saling membutuhkan.

  Kebanyakan curhat bisa lupa judul diatas.kami hidup di desa sangat berkecukupan dan tidak akan pernah kelaparan.walaupun ada di desa yang kelaparan mungkin itu petani malas dan sudah lansia atau tidak bisa bergerak.kalau ada alasan seorang petani mengatakn tidak ada lahan kalau emang niat bisa nyewa lahan atau bisa pakai lahan tuan takur dengan perjanjian yang disepakati.

sayuran daun


  Kehidupan kami cukup, sudah pasti karena bahan pangan kami yang produksi.kami hanya membeli apa yang tidak kami punya disini.seperti desa kami memiliki tanaman sayuran sendiri,buah sendiri,beras dari padi yang kami tanam sendiri dan daging dari ternak kami sendiri.
  Desa kami berada di ketinggian 1200 Mdpl kami hanya punya danau dan sungai untuk mendapatkan ikan segar.dan yang kami beli hanya ikan laut karena kami jauh dari laut.untuk masalah konsumsi ikan walaupun tidak ke sungai atau ke danau,kami punya ikan yang di pelihara sendiri di bak tanah ladang.kami memelihara ikan di setiap bak ladang untuk memastikan bahwa air tidak diracun orang.kalau sudah besar bisa di konsumsi dan masukkan bibit ikan yang baru.
  
  Mengingat menghadapi pandemi Covid 19 sebenarnya tidak terlalu berpengaruh di desa.kami hanya was was terhadap pemilik warung,agen,dan tengkulak yang selalu berhubungan kepada orang orang luar desa.masalah kesehatan dan pangan bisa kami atasi.yang menjadi kendala hanya masalah sayuran yang sangat murah.namun perekonomian kami masih bisa stabil dengan adanya tanaman kopi yang terus berbuah dan harga rempah rempah yang meroket.memang tidak semua petani di Indonesia memelikinya tapi sebagian besar bisa merasakanya.
  Andaikan ada transport setiap hari yang bisa mengantar bantuan pangan ke kota disediakan pemerintah,kami petani sudah pasti bisa membantu bahan pangan seperti beras,sayuran dan buah.masih ingat awal awal covid 19? berapa harga sayuran dan buah kami? anjlok dan bahkan tidak laku... dibiarkan di ladang tidak dipanen karena tidak laku.andaikan bisa kami bantu...setiap orang sudah pasti mau memberikan bantuan sayuran dan buah setiap hari,sulitnya kemana kami berikan bantuan?
  
Saat pandemi kami tetap bisa makan nasi dari padi yang kami tanam,masih bisa nyambal dari cabai dan tomat yang kami tanam,masih bisa makan daging ayam kampung yang kami pelihara,masih bisa makan buah jeruk yang kami tanam.minimnya kami masih bisa berburu binatang yang bisa di konsumsi dan makan sayuran dari beberapa gulma terpilih.

nasi dengan laut daging burung,sayur terong dan sambal mentah

  Masalah biaya pendidikan anak anak kami masih bisa diatasi.Orang tua yang berbaju lusuh dan kulit keriput yang kalian lihat tadi memiliki anak kuliah di kota,walaupun tidak kaya sekaya yang di kota...setidaknya dia sudah punya tanaman keras yang terus berbuah dan bisa mencukupi biaya anaknya di kota.

  Sobat pembaca..begitulah Petani hidup hemat,cukup dan menghadapi pandemi covid 19 ini.yang benar benar minat jadi petani silakan jadi petani,intinya kita mencintai tanaman dan menekuninya.semua lelah akan terbayar ketika panen :) salam tani.kami Petani Indonesia !

#Petani #Petaniindonesia #petanicovid19 #pandemicorona #pandemicovid19 #hidupdidesa #petanidesa #petanitradisional #petanimodern #hiduphematdesa #hiduphematpetani #indahnya bertani #desakami #majupetani 

3 Jenis Jahe Yang ada di Indonesia !

 


   Setau saya di Indonesia hanya ada tiga jenis jahe yang dibudidayakan masyarakat.hampir merata bisa ditanam di daerah dengan ketinggian 700-1400an mdpl.petani di indonesia banyak membudidayakan jahe terutama di daerah dingin dan pegunungan,dikarenakan budidaya jahe lumayan menjajikan bagi petani.sobat tani berikut tiga jenis jahe yang dibudidayakan di indonesia.

1.Jahe Gajah


   Disebut dengan nama jahe gajah karena jahe ini biasanya umbinya besar,ada juga menyebut jahe ini sebagai jahe putih padahal warnanya tidak putih melainkan warna kecoklatan.jahe berwarna putih ketika dibawah umur enam bulan.jahe ini bisa dijual dengan empat opsi.yang pertama adalah panen jahe muda yaitu jahe yang dipanen ketika jahe masih sangat muda dan umbinya berwarna putih,umumnya jahe muda ini bisa dipanen sekitar empat bulan.

  Opsi kedua ada jahe yang dipanen ketika berumur lima sampai tujuh bulan.jahe ini tidak lagi berwarna putih namun putih kekuninangan.dan yang ketiga ada juga jahe yang dipanen ketika sudah tua atau batangnya sudah tidak ada lagi atau masih ada tersisa satu atau dua.dan yang terakhir ada opsi pemanenan jahe untuk bibit.umumnya jahe ini tidak memiliki batang lagi dan sudah berumur diatas sembilan bulan dan warnanya kecoklatan.

  Jahe Gajah sangat bagus ditanama di daerah dengan ketinggian 800 - 1300 Mdpl.jahe ini sangat rakus dengan unsur hara,maka tak heran untuk mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan pupuk yang cukup dan lebih.Jahe gajah paling banyak di budidayakan di Indonesia.jahe ini umumnya memiliki harga yang normal dan tidak terlalu cepat anjlok harganya di pasaran.

  Jahe gajah memiliki penyakit yang lumayan rumit,dikarenakan penyakit umbi paling sering dan paling banyak dan bisa menular.penyakit ini hanya bisa di cegah dengan cara memilih bibit yang sehat dan tidak menanam jahe gajah di lahan yang tergenang air.


2.Jahe Merah


   Jahe merah juga kedua paling banyak di budi dayaka di indonesia.jahe yang berwarna merah ini rasanya sangat pedas lebih pedas dari jahe gajah.dan jahe merah lebih kecil di bandingkan dengan jahe gajah.jahe merah bisa di budidayakan di daerah dengan ketinggian 500 mdpl ke atas.persis seperti jahe gajah..jahe merah juga rakus akan unsur hara,jaman sekarang diperlukan hasil panen jahe merah yang maksimal agar harga maksimal,jika agak kecil umbinya umumnya pedagang akan menurunkan sedikit harga.dalam pemanenan jahe merah memiliki sedikit kendala...diperlukan banyak tenaga kerja untuk memanen jahe ini karena lumayan rumit dalam pemanenan,disebabkan umbi yang sangat kecil dan akar yang banyak..sehingga tanah banyak yang nempel.untuk harga jahe merah kadang tidak menentu.kadang anjlok tiba tiba dan kadang meroket tinggi harganya.

  Untuk masalah penyakit,umumnya jahe merah sangat rentan dengan jamur yang menyebabkan daunnya memutih seperti uban di kepala.untuk mengatasinya di perlukan penyemprotan fungisida secara rutin atau cek kondisi tanaman.


3. Jahe Emprit

   Jahe emprit ini kalau di tempat saya jarang ditanam karena petani di tempat saya kurang suka dengan bentuknya yang sangat kecil,lebih kecil dari bentuk jahe merah.bentuk hampir sama sebesar umbi kunyit.untuk warna jahe ini hampir mirip dengan warna jahe gajah.dan untuk harga umumnya jahe emprit ini selalu mahal.memang sebanding harganya mahal dengan cara pemanenan yang lumayan rumit.

  Untuk jahe emprit penyakitnya umumnya hampir sama dengan jahe merah.yaiutu daun seringkali diserang jamur.terutama di musim penghujan.


Baik sobat tani itu lah tiga jenis jahe yang umum di budidayakan di Indonesia,untuk varietas setiap jenis banyak di setiap daerah indonesia.kurang lebih tulisan ini silakan tinggalkan di komentar ya gansis.

Sabtu, 10 Oktober 2020

Herbisida selektif Pada Tanaman Jagung

 


Herbisida selektif tanaman jagung adalah herbisida yang hanya membasmi gulma jagung,tanpa ada efek samping pada jagung,bahkan sedikitpun daunnya tidak mati.herbisida ini sangat banyak membantu petani jagung karena pengaplikasiannya pun sangat mudah,kita bebas spray dari atas walaupun pucuk jagung dan semua daunnya terkontaminasi dengan herbisida selektif tersebut.yang menjadi kendala umumunya herbisida ini sangat mahal harganya di pasaran.mengingat harga jagung yang sering tidak stabil,penyakit dan hama bisa menyebabkan hasil yang kurang memuaskan.sobat tani yang memerlukan herbisida selektif terhadap tanaman padi,berikut nama nama merk dagang Herbisida selektif jagung :

Masih banyak merk dagang lainnya herbisida selektif tanaman jagung,bisa tanyakan di toko pertanian terdekat atau jaman sekarang jual herbisida juga banyak di online shop.tanyakan penjual dosis yang tepat dan cara pengaplikasiannya.

Herbisida Yang Selektif Tanaman Padi

    


Herbisida selektif tanaman padi adalah herbisida yang hanya membasmi gulma disekitar padi tanpa mengganggu tanaman padi atau tidak ada efek terhadap tanaman padi,jadi hanya gulmanya yang mati dan tanaman padinya kebal tidak mati.herbisida yang selektif umumnya sangat mahal di pasaran,tapi sangat membantu petani dalam membasmi gulma gulma tanaman tertentu.berikut ini Herbisida Selektif Tanaman Padi :


  • Clipper 25OD
  • NuGrass 69EC
  • Sorexin 100 EC 
  • Nominee 100 OF 
  • Topshot 60 OD
  • Apiro 550,8 SC
  • DMA-6 825 SL
  • Prowl 330 EC
  • Badax 400 SC
  • Tabas 400 SC
  • Golok 240 EC
  • Leptokil 140 SE
  • dan lain lain

PENTING : Tanyakan penjual cara pengaplikasian,apakah bisa spray dari atas atau bebas,atau hanya bisa spray rata dibawah saja.hati hati dalam menggunakan herbisida !